Tubuh ibu secara alami
dapat memproduksi air susu atau yang kita kenal dengan ASI. ASI adalah
singkatan dari Air Susu Ibu yang merupakan sumber makanan paling penting bagi
bayi yang baru lahir. Tidak ada makanan yang bisa menandingi kesempurnaan gizi
ASI. Produksi ASI sendiri sudah dimulai sejak seorang ibu mengalami kehamilan.
Saat hamil, seorang wanita akan menyadari ebebrapa perubahan fisiknya,
diantaranya adalah ukuran payudara yang semakin membesar. Hal ini terjadi
karena kelenjar - kelenjar yang terdapat
pada payudara yang bertugas dalam memproduksi ASI sudah mulai aktif dan
berkembang sejak trimester pertama kehamilan. Hormon yang muncul saat kehamilan
menyebabkan saluran susu berkembang dalam ukuran maupun jumlah. Puting payudara
pun lebih menonjol dan ukurannya semakin besar.
Saat semua perubahan
morfologi tubuh mulai terjadi pada ibu hamil, artinya dia sudah siap untuk
memproduksi ASI. Tubuh wanita mulai dapat memproduksi ASI secara penuh dalam
waktu 48 - 96 jam setelah melahirkan. Saat ari - ari atau plasenta sudah
keluar, maka hormone estrogen dan progesterone dalam tubuh seorang wanita akan
menurun. Hal ini kemudian merangsang kadar hormone prolaktin meningkat. Hormon
prolaktin merupakan hormone yang merangsang tubuh seorang ibu untuk membuat
ASI. Hormon prolaktin mendorong kantung kecil sebagai tempat untuk memproduksi
ASI yang disebut dengan alveoli untuk mengambil protein, gula, dan lemak dari
darah ibu. Lalu, semua bahan ini kemudian diolah dan digunakan untuk
memproduksi ASI. Jaringan - jaringan yang mengelilingi alveoli kemudian memeras
kelenjar dan mendorong ASI keluar dari payudara ibu.
Tidak sedikit ibu
menyusui terutama bagi ibu muda yang baru saja menjadi seorang ibu yang sebenarnya
dapat memproduksi ASI dalam jumlah cukup, merasa cemas dan khawatir tentang
persediaan ASI-nya. Padahal, rasa cemas dan khawatir justru dapat menurunkan
produksi ASI. Selain karena faktor fikiran, ternyata ada beberapa faktor lain
yang dapat mempengaruhi produksi ASI seorang ibu.
Berikut ini merupakan
beberapa faktor atau kebiasaan buruk yang harus dihindari yang dapat menurunkan
produksi ASI, yaitu :
1. Kelelahan setelah persalinan
Seorang wanita pasti
akan merasa lelah sesaat usai persalinan. Hal itu merupakan hal yang wajar,
karena proses persalinan memerlukan tenaga yang cukup besar, bahkan rasa sakit
ketika persalinan digambarkan setara dengan 22 tulang rusuk yang dipatahkan
secara bersamaan. Dimasa itu, seorang ibu diharuskan untuk menyusui bayi yang
baru dilahirkan sekaligus untuk memulihkan diri. Banyak ibu yang mengalami
penurunan produksi ASI ketika masa - masa itu. Oleh karena itu, berikanlah
waktu ubagi tubuh anda untuk beristirahat dengan cukup. Mintalah bantuan suami
untuk memenuhi kebutuhan anda saat tubuh anda terasa lelah.
2. Mengalami penyakit tertentu
Mengidap penyakit
tertentu seperti infeksi, dapat menyebabkan tubuh anda memproduksi ASI dalam
jumlah sedikit. Hipotiroidisme dan anemia merupakan dua penyakit yang dapat
mempengaruhi produksi ASI. Bila anda mengalami infeksi tertentu, dokter mungkin
akan meresepkan antibiotic untuk mengobati infeksi tersebut.
3. Minum terlalu banyak kafein
Mengkonsumsi kafein
secara berlebihan, ternyata dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Tidak hanya
bagi ibu, kafein juga berbahaya bagi kesehatan bayi. Saat anda mengkonsumsi
kopi atau minuman yang mengandung kafein lainnya, maka kandungan kafein
tersebut dapat terserap oleh ASI dan masuk kedalam tubuh bayi saat menyusui.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: